Sunday, January 11, 2015

Permasalahan Broken Link, Error 404, Redirect Link

Pernah mengalami broken link atau error 404?

Kasus:
Admin Blog/Webmaster Menghapus sebuah/beberapa halaman web atau bahkan sub domain yang didalamnya ada puluhan, ratusan bahkan ribuan halaman web.

Error 404 adalah kode dimana sebuah halaman web (atau beberapa) terhapus/dihapus dari daftar posting blog. Padahal, halaman yang mengandung URL tersebut telah terdeteksi oleh Mesin Pencari Google. Akibatnya, pada saat user mencari sesuatu di kotak mesin pencari google - dan, link url (yang telah terhapus tadi) tampil dihasil pencarian - dan, user mengkliknya, maka ini akan menurunkan kepercayaan user pada blog tersebut. Artinya, user seakan-akan tertipu dan kecewa karena ternyata link itu tidak ada alias sudah dihapus.

Apakah Halaman Error 404 Solusi Bagus Menangani hal tersebut?
Pertanyaan ini tidak selalu benar. Bisa jadi membuat halaman error 404 justru akan menambah kekecewaan user karena seakan-akan blog itu tidak terstruktur dan terkesan berbelit-belit.
Sebenarnya apa maksud dari Error 404? Apa yang membuat anda harus membuat halaman tersebut? Ini letak permasalahannya. :p

Halaman Error 404 HANYA dibuat bila web dalam keadaan AMAN, baik dan tidak ada Error sama sekali. Error disini maksudnya adalah, tidak satupun URL yang ditemukan didalamnya. Tidak satupun. Nah, Setelah semua URL "aman", maka buatlah halaman Error 404 yang tujuannya adalah, begini:

"Pada saat user/visitor mengetikkan sesuatu di kotak browser dengan syntax atau ejaan yang salah tapi tepat dalam URL domainnya, maka halaman error 404 itulah yang akan beraksi."


Permanently Removed: Bagaimana Bila Halaman Web atau Sub Domain yang Dihapus?

Good question! :D
Bila suatu ketika anda menghapus sub domain atau menghapus Halaman tersebut (baik dihapus permanen atau akan ditulis dan dipublikasikan lagi suatu saat nanti, maka gunakanlah atribut 410 daripada 404.

Baik 404 ataupun 410 semuanya mengacu pada HTTP status code. Ini adalah kumpulan kode yang memberikan informasi bagaimana keadaan web atau suatu halaman dalam suatu kondisi. Bila web atau URL yang diakses oleh, katakalah, Google BOT itu ternyata tidak ditemukan error dan loading secara normal serta bisa tampil penuh, maka web server akan mengirim kode 200 ke googlebot.

Error 404 menandakan bahwa web page yang diminta oleh user tidak ditemukan karena memang tidak ada atau tidak dibuat oleh admin, artinya ini bisa kesalahan dari user dalam pengetikkan atau ada web atau blog lain yang merekomendasikan web tersebut tapi salah dalam pengetikkan. Dengan kata lain, Google BOT tidak akan menanyakan halaman yang jelas berstatus 404. (Ngapain? kurang kerjaan deh LOL). Tapi, bilamana suatu saat halaman tersebut akan dibikin, maka boleh saja menggunakan halaman 404 tersebut.

Sedangkan 410 berarti bahwa sebuah halaman atau direktori atau bahkan sub domain sudah dihapus secara permanen atau permanently gone dan "bisa saja" suatu saat akan ditulis/dibuat kembali. Tapi untuk sementara berstatus 100% GONE.


Error 410 dapat anda setting di HTACCESS dengan script sbb:

RewriteEngine On
RewriteCond %{REQUEST_URI} /namafolderatausubdomain/(.*)
RewriteRule (.*) http://www.appacyber.net/developer/$1 [R=410,L]

Berikut ini adalah LINK yang sangat berguna bagi anda sebagai webmaster atau blogger untuk menangani apakah harus 404, 301 (Moved Permanently / Pindah secara Permanen) atau 410:

http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_HTTP_status_codes
https://support.google.com/webmasters/answer/1269119?hl=en 
http://googlewebmastercentral.blogspot.hu/2008/08/make-your-404-pages-more-useful.html

Untuk Live Tutorial, cek disini: https://www.youtube.com/watch?v=xp5Nf8ANfOw

Untuk relevansi tutorial dan pembahasan tuntas, cek disini:
http://searchenginewatch.com/sew/how-to/2340728/matt-cutts-on-how-google-handles-404-410-status-codes

Keep Spirit!

No comments:

Post a Comment